TEBU
Tebu atau sugar
cane dalam bahasa inggris adalah tanaman yang memiliki klasifikasi
sebagai berikut : Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu /monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae atau Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum Linn
Species
|
Saccharum arundinaceum
Saccharum bengalense Saccharum edule Saccharum officinarum Saccharum procerum Saccharum ravennae Saccharum robustum Saccharum sinense Saccharum spontaneum |
Potongan tebu yang siap diproses
Tebu (Saccharum) merupakan
genus yang terdiri dari 6-37 spesies (tergantung dari pengertian taksonominya)
dari rerumputan tinggi (famili Poaceae), berasal dari kawasan bersuhu
hangat hingga tropis di Dunia Tua (sebagian Eropa, Asia dan Afrika) dan
Pasifik. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih
7-8 bulan. Tanaman ini memiliki batang berserat yang kuat dan beruas dengan
ketinggian 2-6 m dan mengandung cairan yang kaya dengan gula. Seluruh spesies
saling berkawinan, dan varietas komersial yang paling banyak ditemui adalah
jenis hibrida kompleks terutama dari varietas Saccharum officinarum, S.
spontaneum, S. barberi dan S. sinense.
Budidaya tanaman tebu membutuhkan iklim tropis atau
subtropis dengan curah hujan paling sedikit 600 mm per tahun. Temperatur
optimum untuk perkecambahan tebu adalah 26-33°C dan 30-33°C untuk pertumbuhan
vegetatif. Tanaman ini memiliki kemampuan fotosintesis yang paling efisien
dibandingkan dengan seluruh jenis tanaman lainnya, dan dimana dapat mengubah
sebanyak 2% energi matahari menjadi biomassa.
Jumlah tebu diperbanyak dan dibiakkan dari pemotongan batang-batangnya dan bukan dari
benih. Setiap potong paling tidak musti harus mengandung satu ruas bakal-tanaman
(bud), dan potongan-potongan tersebut biasanya ditanam secara manual dengan
tangan. Dalam sekali tanam, satu batang tebu dapat dipanen hingga beberapa
kali; setelah tiap kali pemanenan, anakan tebu akan tumbuh menjadi
batang-batang baru dinamakan ratoons. Hasil yang didapat pada pemanenan
berikutnya biasanya lebih rendah, oleh karena itu dilakukan penanaman kembali.
Pada tiap penanaman, panen dapat dilakukan 2 hingga 10 kali tergantung pada
praktik pertanian yang dilakukan. Rata-rata tebu yang dihasilkan adalah 100 ton
tebu per hektar atau 10 ton gula per hektar.
Tebu (bahasa Inggris: sugar cane) adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim
tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Di Indonesia tebu banyak
dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra.
Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen
diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga
menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan
dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air.
Daun tebu yang kering (dalam bahasa Jawa, dadhok) adalah biomassa yang mempunyai nilai kalori cukup tinggi. Ibu-ibu di
pedesaan sering memakai dadhok itu sebagai bahan bakar untuk memasak;
selain menghemat minyak tanah yang makin mahal, bahan bakar ini juga cepat
panas.
Dalam konversi energi pabrik gula, daun tebu dan juga
ampas batang tebu digunakan untuk bahan bakar boiler, yang uapnya
digunakan untuk proses produksi dan pembangkit listrik.
Di beberapa daerah air perasan tebu sering dijadikan
minuman segar pelepas lelah, air perasan tebu cukup baik bagi kesehatan tubuh
karena dapat menambah glukosa. salah satu tempat yang menjual es tebu yatu di seputaran
Jember.
Tebu mengandung 11-15% sukrosa. Tebu biasanya tumbuh
di tanah yang bersifat kering-kering basah dengan curah hujan kurang dari 2000
mm per tahun, tanah tidak terlalu asam (pH diatas 6,4) serta ketinggian kurang
dari 500m dpl. Tebu umumnya ditanam dengan cara memotong bagian yang sudah
matang yang kemudian akan tumbuh dan menghasilkan tunas-tunas yang baru. Proses
pemanenan dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau dengan menggunakan mesin
pemotong otomatis yang kemudian dilanjutkan dengan pembakaran untuk
menghilangkan daun. Potongan tebu kemudian diangkut dengan menggunakan truk
pengangkut dan dibawa ke tempat pengolahan.
0 komentar:
Posting Komentar